;



UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Tampilkan postingan dengan label Tips Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Menulis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 September 2011

Syarat Tulisan Yang Dimuat Kompas

Rabu, 14 September 2011

Mau mengirim tulisan artikel ke Kompas? Baca dulu syarat-syarat tulisan atau artikel yang diterima Kompas. Minimal anda menulis tidak sia-sia dan malah jengkel karena tidak diterima oleh Kompas. Syarat-syarat ini sebenarnya adalah sebuah balasan dari Redaksi Kompas kepada PenaYunus ketika suatu kali dia pernah mengirimkan artikel-nya.

Logo-Kompas

Kriteria umum ARTIKEL yang diterima Kompas:

  1. Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain.
  2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.
  3. Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.
  4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.
  5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.
  6. Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.
  7. Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.
  8. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.
  9. Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama Bank dan nomor rekening.
  10. Alamat e-mail opini@kompas.co.id

Catatan: Untuk kelengkapan administrasi, bila mengirimkan tulisan mohon disertakan pas foto.

Bagaimana? Apakah kriteria artikel yang diterima Kompas itu menurut anda terlalu berat? Menurut saya, dibilang berat ya berat, dibilang wajar ya wajar, kan memang tulisan itu harusnya memenuhi kriteria di atas. Meski yang biasa ini juga sulit untuk dipenuhi. Kalau dipikir-pikir, kriteria Kompas ini kog senafas dengan kriteria posting yang baik ya…? Wkwkwk, ngeblog saja susahnya bukan main untuk menjaga orisinalitas tulisan. Hmmm…. Memang tidak gampang ya…

sumber: PenaYunus

NAMA ANDA - 00.15

Senin, 22 Agustus 2011

Kumpulan Cerpen Kompas

Senin, 22 Agustus 2011

Kumpulan Cerpen Kompas | Pernah kesulitan mencari cerpen-cerpen yang pernah dimuat di harian Kompas? Barusan saya mencari tahu tentang Yanusa Nugroho, kebetulan salah satu teman meminjamkan "Manyura", salah satu novelnya yang menurut saya bagus sekali. Nah, ketika mencari itulah saya kecantol dengan http://cerpenkompas.wordpress.com
Harus diakui, koleksinya buanyak banget. Anda bisa menemukan cerpen-cerpen dari tahun 2003 sampai yang terakhir. Luar biasa! Salut untuk yang punya blog ini.
Cerpen-cerpen itu sudah dimasukkan berdasarkan bulan terbit dan nama pengarangnya. Jadi relatif mudah untuk melihat semua isinya. Tinggal klik di bulan yang kita mau, atau klik di nama pengarang kesukaan kita.
Sepertinya pemilik blog ini tidak peduli dengan pernik-pernik kecil untuk menghias blognya. Dia lebih mementingkan isi dan kemudahan navigasi. Dan satu lagi, tidak ada iklannya sama sekali! Padahal alexanya di kisaran 500an, PR-nya juga 3.  Tidak apa admin-nya juga ber-SEO mati-matian....
Cari saja nama pengarang mulai dari Aba Mardjani, Adek Alwi, Agus Noor, Beni Setia, Bre Redana, Damhuri Muhammad, Danarto, Djenar Maesa, Ayu Dwicipta, Eep Saefulloh Fatah, Eka Kurniawan, Farizal Sikumbang, Fransisca Dewi, Ria Utari, Gde Aryantha Soethama, GM Sudarta, Gus tf Sakai, Hamsad Rangkuti, Harris Effendi Thahar, Hasan Al Banna, Indra Tranggono, Isbedy Stiawan ZS, Iyut Fitra, Kurnia Effendi, Martin Aleida, M Dawam Rahardjo, Ni Komang Ariani, Noviana Kusumawardhani, Puthut EA, Putu Fajar Arcana, Ratih Kumala, Ratna Indraswari Ibrahim, Seno Gumira Ajidarma, Soeprijadi Tomodihardjo, Sori Siregar, S. Prasetyo Utomo, Sunaryono Basuki Ks, Sungging Raga, Timbul Nadeak, Triyanto Triwikromo, Ugoran Prasad, Veven Sp Wardhana, Wayan Sunarta, Wilson Nadeak, Yanusa Nugroho, Yusrizal KW.

NAMA ANDA - 16.48

Rabu, 25 Mei 2011

6 Langkah Menulis Posting Luar Biasa

Rabu, 25 Mei 2011

Nathaniel Hawthorne pernah menulis “Easy reading is damn hard writing”. Kurang lebih kita bisa artikan tulisan yang enak dibaca adalah tulisan yang ditulis dengan sungguh. Dan, … saya harus mengaku, bahwa kegiatan tulis-menulis-tulisan itu sama sekali bukan kegiatan remeh yang bisa dilakukan sambil lalu. Apalagi jika tulisan itu diharapkan bisa “easy reading” seperti yang dimaksud oleh Hawthorne.

Seperti posting 6 langkah menulis posting luar biasa ini sejatinya juga bukan tulisan saya sendiri. Aslinya, tulisan ini adalah guest post oleh Karol K. yang diposting di Daily Blog Tips. Posting ini hanya terjemahan atau tepatnya saduran saja, karena saya tambahkan pendapat saya sendiri. Ya maaf, kalau tambahan dan pengurangan yang terjadi membuatnya sedikit menyimpang dari maksud penulis aslinya, hehe….

Membuat posting yang ‘laku’, adalah tantangan yang cepat atau lambat akan dirasakan semua blogger. Sekadar menuangkan ide dalam rangkaian kata yang disusun jadi kalimat dan membentuk paragraph yang kita pakai jadi perahu penghantar gagasan seringkali tidak cukup. Kecuali jika anda ‘Dee’ Dewi Lestari, Pramudya Ananta Toer, Sindhunata, atau Andrea Hirata, hehe…

Pada umumnya blogger pemula, seperti saya, musti belajar mati-matian membuat posting yang menarik, menambah traffic, mengundang komentar, bahkan kalau bisa jadi link bait yang sip. Pendek kata itulah ‘quality content’. Nah, berikut ini adalah 6 langkah menulis posting luar biasa yang bisa kita ikuti:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)

Jadi mirip ketika anda ‘dipaksa’ menulis skripsi atau thesis ya? Hehe… Tapi ini bener loh! Sulit hampir mustahil kita menulis posting yang bagus tanpa sumber rujukan. “Tidak ada sesuatu yang baru dibawah matahari yang sama”. Jadi buatlah daftar bahan rujukan posting anda itu. Rujukan ini bisa website, buku, majalah, postingan di blog orang lain, dan jangan lupakan postingan anda sendiri. Ingat, internal link yang kuat sangat bagus untuk SEO blog anda.

Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting
Langkah 6: Mulai menulis posting

Karena per langkah diatas lumayan panjang maka posting 6 langkah menulis posting luar biasa ini saya pecah-pecah. Klik saja di setiap linknya untuk membaca lebih lanjut.

Bagaimana dengan anda? Mau mensharingkan bagaimana anda menulis posting anda di sini? Saya tunggu komentarnya….

NAMA ANDA - 13.08

Apa Yang Harus Diperhatikan Ketika Mulai Menulis Posting

Akhirnya anda bisa memulai menulis posting yang sebenarnya.

Fokuslah dengan ide-gagasan utama yang anda mau tuliskan (langkah 1). Gunakan daftar rujukan yang anda siapkan di langkah 2. Jaga nada dan rasa yang anda hendak bangun dari judul yang sudah anda tetapkan (langkah 3). Jangan melenceng dari bentuk tulisan yang anda ambil di langkah 4. Ikuti saja kerangka posting anda di langkah 5. Dan, yang terpenting: berikan solusi-pemecahan dari masalah yang anda bahas.

Pengunjung itu manja. Seperti juga saya. Yang saya harapkan ketika membaca posting di blog orang lain adalah sesuatu yang sudah jadi, matang, tinggal ambil, dan tanpa perlu banyak membaca. Saya hanya perlu 3-5 menit untuk mendapatkan semuanya sebelum saya pindah ke posting lain, atau blog lain. Selesai.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

NAMA ANDA - 03.43

Minggu, 22 Mei 2011

Menulis Kerangka/ Outline Posting

Minggu, 22 Mei 2011

Menulis kerangka adalah langkah yang paling saya hindari ketika membuat postingan. Dan jujur saja, ini kesalahan terbesar ketika menulis. Menulis adalah kegiatan yang sulit dihentikan, meski juga sulit dimulai, hehe…. Ketika anda menulis, sangat mudah tulisan anda melebar kemana-mana tanpa arah – tanpa sadar. Tahu-tahu jari anda sudah menghasilkan beberapa paragraph bagus tapi jauh dari tujuan awal yang anda pikirkan di awal penulisan.

Kerangka tulisan akan menjaga anda tetap dijalur yang tepat. Kerangka yang baik haruslah cukup simple untuk diikuti, dan memudahkan anda menulis dengan nyaman. Kalau ditengah jalan menemukan hal lain, ketik saja di notepad, anda sudah menemukan bahan untuk posting lainnya lagi, kan? hehe…

Setelah kerangka posting anda jadi, pastikan bahwa anda sudah mendapatkan pokok-pokok ide-gagasan anda. Pastikan juga tidak ada yang terlewat, atau juga tidak perlu, lalu tentukan aliran penulisannya. Mana yang perlu disinggung lebih dulu, mana yang baiknya diletakkan dibelakang, dan sebagainya.

Paling tidak, anda sekarang bisa mengira-ira seperti apa nanti jadinya postingan itu.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

NAMA ANDA - 03.39

Jumat, 20 Mei 2011

Memilih Jenis Struktur Posting

Jumat, 20 Mei 2011

Kalau mau agak njelimet, sebenarnya ada banyak sekali struktur sebuah posting blog. Dibawah ini adalah beberapa diantaranya:

  • Posting standard berisi pembukaan, isi, kesimpulan.
  • Posting berupa list – daftar
  • Posting berisi bagaimana melakukan sesuatu (how to guide)
  • Posting berisi sesi tanya jawab. Posting ini dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan pengunjung yang tidak cukup kalau hanya ditulis di comment section.
  • Posting bergaya FAQ (Frequently Asked Questions)
  • Posting berisi review blog atau produk tertentu, My Gadget Review contohnya.
  • Posting berupa interview dengan seseorang
  • Posting berisi studi kasus. Misal anda melakukan sesuatu dengan blog anda, dan kemudian hasilnya anda sharingkan, jadilah psoting semacam ini.
  • Posting berisi berita. Kunjungi Indonesia Today News atau What’s On The World Today.
  • Posting berisi profile orang terkenal, saya mencobanya di Indonesian Celebs and Gossips
  • Posting berisi link ke posting yang lain, contohnya My Download, My Friend’s Links
  • Posting berisi masalah dan solusinya
  • Posting yang membandingkan dua atau lebih cara pemecahan masalah
  • Posting berisi cerita yang bertujuan memotivasi pembaca
  • Posting pengalaman cerita pribadi sehari-hari
  • Posting yang meminta pengunjung mengajukan pertanyaan
  • Posting berupa opini yang mengundang perdebatan
  • Posting berupa checklists pengerjaan atau persiapan sesuatu
  • Posting berupa infographics
  • Posting mengenai definisi dari sesuatu

Terserah mau memakai bentuk yang mana. Aturannya cuman satu: usahakan hanya menggunakan satu jenis struktur/ bentuk saja.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

NAMA ANDA - 03.36

Selasa, 17 Mei 2011

Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic

Selasa, 17 Mei 2011

Menulis Judul posting yang menarik sangat penting. Beberapa orang berpendapat bahwa anda tidak boleh mengawali tulisan dari judulnya. Dan saya tidak setuju. Percaya atau tidak, judul posting menentukan sampai 80% postingan itu akan berhasil atau tidak. Sebagus apapun tulisan anda, kalau judulnya tidak menarik, mereka tidak akan membaca tulisan anda itu.

Salah satu cara membuat judul posting yang mengundang traffic adalah dengan mencuri! Ya, mencuri.

Coba kunjungi blog-blog populer di luaran sana, seperti Daily Blog Tips, ProBlogger, Copyblogger, TechCrunch, Mashable, GetRichSlowly.  Atau kalau dari Indonesia paling gampang kunjungilah lintas berita, kapan lagi, detik, vivanews, dan yang semacamnya. Bahkan Kompas pun saya lihat mulai menggunakan judul yang eye catching seperti ini. 2-3 tahunan lalu tidak sama sekali.

Dalam kunjungan anda itu, buatlah daftar judul posting mereka yang paling populer. Bagaimana tahunya? Beberapa blog itu mempunyai widget most popular, lihat saja di situ, atau kalau tidak, cari saja postingan yang paling banyak di tweet ulang, atau di like oleh pengunjungnya.

Nah, setelah daftar itu jadi, cari judul yang mungkin berkait dengan posting anda, dan modifikasi sedikit supaya pas dengan keperluan anda. Contohnya: “Do you make these mistakes in English?” ubah jadi “Do you make these mistakes in blogging?”, hmmm, bagus kan?

Dengan mendasarkan penulisan posting dari judulnya, kita bisa mengeset ‘rasa’ dari posting itu sehingga membuat penulisannya menjadi sedikit lebih mudah. Contohnya, kalau judul anda sedikit nakal, maka sepanjang tulisan anda, kesan nakal itu akan tetap terjaga, demikian kalau judulnya saja sudah provokatif, maka anda akan mudah menyusun tulisan yang provokatif juga. Berbeda dengan menulis novel atau cerpen dimana judul kerap kali muncul belakangan setelah tulisannya sendiri selesai.

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

NAMA ANDA - 15.33

Minggu, 15 Mei 2011

Menentukan Gagasan Pokok Posting

Minggu, 15 Mei 2011

Sebuah post di blog pada dasarnya adalah bentuk kecil dari seni menulis. Jika sebuah posting sampai terdiri dari 2,000 kata atau lebih, postingan itu akan jadi sulit dibaca. Terlebih sekarang, ketika orang tidak lagi punya banyak waktu untuk membaca. Itu sebabnya orang lebih menyukai tulisan – posting yang ringkas-ringkas saja. Mustahil pengunjung blog anda menyerap lebih dari satu pokok gagasan dalam sekali baca.

Anda tidak harus menuliskan suatu posting yang puanjang yang membahas begitu banyak hal secara detail dan mendalam. Ada 3 kelemahan posting semacam itu:

  1. Tidak masuk akal.
    Misalkan nie ya, saya memberitahu anda bahwa saya baru saja menulis sebuah artikel luar biasa dengan judul “How to lose fat, gain muscle, effortlessly attract women, influence people and become a party animal you’ve always wanted to be, all in just 7 days!”. Apakah anda percaya dengan judul itu? Sangat mungkin tidak. Apa mungkin saya bisa melakukan atau membuat anda melakukan semua hal itu? Tidak. Terlalu banyak yang dibahas. Sekarang kita lihat bagaimana kalau judulnya diubah menjadi: “How to lose 4 pounds of fat in 7 days.” Tuh, kan? Lebih masuk akal to?
  2. Tidak bisa diaplikasikan dengan mudah
    Terlalu banyak informasi hanya akan membuat pembaca tidak mampu mencerna semua gagasan anda, dan pada akhirnya tidak bisa melakukan apapun atas tulisan anda itu. Jadi: percuma.
  3. Membahas sebanyak mungkin hal membuat anda tidak punya fokus.
    Ada kutipan bagus nie; “If you try to be all things to all people you often end up being nothing to no one”.  Blog yang fokus, dengan posting yang saling terkait hubung, akan lebih dihargai, meski mungkin trafficnya akan lebih sedikit.
    Ingatlah, satu gagasan saja per posting. Kalau mau menambahkan lebih banyak, tulislah di posting lain dengan link bertautan. Ini tidak hanya akan memperbaiki SEO anda karena internal link yang baik, tapi juga akan menambah page view blog anda. Percayalah, Google akan lebih mencintai anda. Wakakak!

Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:

Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic 
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting 
Langkah 6: Mulai menulis posting

NAMA ANDA - 03.30

Jumat, 11 Maret 2011

Menulis Posting Yang Tak Lekang Oleh Waktu

Jumat, 11 Maret 2011

“Blogs that are focused on news or current events die as soon as the articles stop coming on a consistent basis. If you write timeless content, on the other hand, people will still be reading your blog for months or years after you stop writing as long as the content has some value for them.” (Daily Blog Tips)

Menulis Dari Hati Mudahnya, sebuah blog yang fokus berisi berita atau kejadian terkini lainnya akan segera mengalami kegagalan bersama dengan selesai sebuah berita tersebut ramai dicari orang. Maka kita harus mencoba menulis posting yang tidak lekang oleh waktu. Posting yang akan tetap mendapatkan pengunjung meski sudah lama di publish. Posting yang abadi itu yang bagaimana? Ada tips menulis posting yang tak lekang oleh waktu?

Berikut ini 5 tips bagaimana menulis posting yang abadi. Tips ini saya dapat dari Daily Blogging Tips.

  1. Hindari penggunaan kata-frase-kalimat yang berkait dengan waktu. Maksudnya, setiap kali anda menulis posting, hindari kata hari ini, kemarin, baru-baru ini, atau ungkapan lain yang merujuk pada waktu, seperti minggu ini atau bulan ini. Coba bayangkan anda membaca suatu posting yang menngatakan “hari ini” tapi tertanggal 3 tahun yang lalu, yang mungkin terjadi adalah kita akan berpikir posting itu tidak relevan lagi, sudah usang, jadi tidak layak lagi dibaca. Runyam kan?
  2. Tempatkan tanggal posting di bawah posting. banyak template meletakkan tanggal di atas judul posting, atau tepat dibawahnya. Banyak pembaca juga merasa ilfil begitu mengetahui kalau posting itu sudah lama. Maka lebih baik kalau tanggal posting diletakkan dibawah post saja. Bagaimana kalau tanggal posting dihilangkan saja? Emmmm, bisa juga, meski terkadang referensi waktu juga diperlukan. Caranya?
  3. Jangan pasang kalender di blog anda. Pentingkah memasang kalender di blog? Bisa penting, bisa juga tidak. Saya pribadi termasuk orang yang tidak suka memasangnya. Pertama, karena itu hanya akan memperlambat loading blog saya. Kemudian, saya juga bukan orang yang bisa meng-update blog saya secara rutin. Jai ketauan dunk kalau saya tidak banyak menulis. Hehe …. Tapi tanggalan alias kalender ini mungkin cocok buat mereka yang senang menulis jurnal perjalanan atau yang semacamnya, sehingga pembacanya bisa merunut cerita yang dituliskannya berdasarkan waktunya.
  4. Jangan pasang Monthly Archives. Alasannya sama dengan kalender. Biarkan pembaca mencari postingan yang lain hanya berdasarkan kategori saja.
  5. Beri nilai lebih jika anda menulis tentang suatu berita atau semacamnya. Analisis yang dalam, tambahan data yang akurat, opini yang masuk akal, dan hal-hal semacamnya harus anda masukkan juga, sehingga jika posting berita ini masih mendapat pengunjung di masa depan, pembaca akan mendapatkan nilai tambah dan lebihnya.

NAMA ANDA - 20.11

Sabtu, 19 Februari 2011

Menulis Dari Hati

Sabtu, 19 Februari 2011

Menulis Dari Hati Menulis dari hati? Bukankah menulis, sebagaimana juga dengan berbicara, adalah sama-sama mengejawantahkan gagasan abstrak yang berasal dari pikiran yang ‘ada’nya di dalam otak ke dalam bentuk simbol-simbol yang secara aklamasi diterima manusia dan disebut dengan huruf – kata – kalimat? Lha kog dari hati?

Kalau memang dari hati berarti kita menuliskan sesuatu yang pada dasarnya berada di dalam hati, bukan sesuatu yang bergerak di dalam pikiran. Sekarang kita mendapatkan dua hal, ada gagasan – ide yang bergerak di dalam alam pikiran kita dan ada sesuatu yang aktif di dalam hati kita. Bagaimana mengenalinya?

Anda pasti setuju, kalau pikiran adalah wilayah yang berkait dengan hal-hal logis, meski logika di pikiran itu bisa mulur-mungsret menurut panjang-pendek dan luas-sempitnya ingatan (baca: wawasan – pengetahuan). Sementara hati adalah wilayah dimana kita menempatkan dan mengelola segala dari dan dengan rasa menurut kematangan sampai kebusukan pribadi pemiliknya.

Berarti menulis dari pikiran adalah menuliskan sesuatu yang kita ketahui tanpa menambahkan pendapat yang dengan mudah terpengaruh oleh cara kita merasakan hal tersebut. Menulis dari pikiran berarti dengan sadar kita menolak memberi rasa terhadap hal tersebut. Contoh paling jelas adalah ketika kita menuliskan berita. Berita cukup untuk berita. Jika kita tambahkan rasa kita kedalam tulisan ‘berita’ tersebut maka rasa itu akan membawa serta rasa kepentingan kita.

Kalau menulis dari hati?

Keikutsertaan hati kita dalam suatu tulisan sangat diperlukan untuk membentuk tulisan yang menyentuh, tulisan yang memang dibuat supaya pembacanya dapat memberi respon secepat kalimat pertama atau paling tidak paragraph pertama selesai dibaca. Respon yang muncul sudah bukan lagi tanggung jawab penulis yang menyertakan rasa-nya dalam tulisan itu. Jika kemudian pembaca tidak setuju dan memberi respon yang negatif maka sebenarnya tulisan itu sama berhasilnya jika kemudian pembaca setuju dan memberi respon positif. Nah, semakin beragam respon yang diterima suatu tulisan, terlepas dari negatif atau positifnya, semakin berhasil pula tulisan itu. Meski harus diakui tidak semua tulisan dari hati itu akan mudah mendapatkan respon. Tulisan bagus, biasanya akan direspon lebih sedikit dibanding tulisan yang buruk, tidak tahu kenapa, mungkin sudah alamnya bahwa manusia lebih mudah mencaci daripada memuji.

Begitukah?

Mau menulis? Jangan ditunda!!!

NAMA ANDA - 11.48
Flag Counter