;



UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Selasa, 28 Agustus 2012

Astagfirullah, Orang Utan Di bakar

Selasa, 28 Agustus 2012





[imagetag]







Gak peduli mau Repost atau kagak, 

yang penting thread ini semoga membuka mata kita semua







Berita Pertama

Terusir dari habitatnya, seekor Orangutan jantan yang masuk ke pemukiman penduduk pun dihela. Ia akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi lemah, kesakitan, bulu juga kulit terkelupas akibat luka bakar dari api yang disulut warga.





Pongo pygmaeus itu akhirnya menyerah setelah empat hari bertahan melawan segala upaya yang dilakukan untuk membuatnya turun dari pohon; bius, petasan, bahkan setelah pohon kelapa yang menjadi pijakannya dibakar. Lihat fotonya di tautan ini.





Warga pun melancarkan upaya terakhir: dukun. "Tadi ada ritual atau selamatan dengan maksud ingin menjinakkan orangutan. Kami mendatangkan dukun (orang pintar) bernama Iskandar dari kampung Bakau Mempawah. Ritual dilakukan selama 15 menit berjalan lancar, " kata Daeng Ramli, kepada VIVAnews.





Daeng Ramli mengatakan sebagai bagian dari ritual, warga mengumpulkan bahan-bahan di antaranya daun sirih 3 batang, telur ayam kampung 1 buah, dan sebatang rokok.





"Terus dukun jampi-jampi. Setelah ritual itu orangutan itu agak lemah. Setelah ditembak obat bius, lalu pingsan dan menjatuhkan diri," tutur Daeng Ramli.





Saat ini, Orangutan berusia sekitar 17 tahun itu dibawa ke Daops Manggala Agni Rasau Jaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat. Untuk menjalani pemulihan.





Orangutan pergi, wargapun lega."Karena warga juga takut dengan orangutan itu. Kami tidak bisa berladang," kata Daeng Ramli.





Orangutan diduga terpaksa masuk kampung karena hutan yang jadi habitat aslinya, demi perluasan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI). Juga menjadi korban pembalakan liar hutan (ilegal logging).





Berita Kedua

Orangutan masuk kampung. Itu yang terjadi di Kampung Parit Wadongkak, Desa Wajok Hilir, kecamatan Sianten, Pontianak, Kalimantan Barat. Sudah empat hari seekor orangutan jantan bertenger di pepohonan yang tumbuh di pemukiman warga.





Berbagai upaya dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, dan sejumlah LSM yang bergerak di bidang lingkungan, untuk mengevakuasinya. Ditembak bius, dikagetkan dengan petasan agar turun, namun sia-sia. Ia kini masih betah berada di pohon kelapa dekat rumah warga.





Warga lalu berinisiatif menghidupkan api, agar hewan itu mau turun. Alih-alih berhasil, usaha itu justru berakibat fatal. Salah satu warga Habibi mengakui, Orangutan itu malah mengalami luka bakar. Untungnya ia masih hidup.





"Tidak sengaja warga menghidupkan api itu, ya karena dianggap dengan menghidupkan api itu orangutan bisa takut, dan turun dari pohon kelapa dengan selamat," kata dia, Senin 27 Agustus 2012.





"Nggak ada faktor sengaja untuk membakar orangutan," kata dia. Masyarakat, Habibi menambahkan, mengetahui bahwa Orangutan adalah hewan yang dilindungi. "Makanya pas ada orangutan ini masuk ke permukiman warga kami lapor ke BKSDA Kalbar,"ucap Habibi.





Proses evakuasi orangutan itu berlangsung dengan alat yang seadanya. Ratusan warga pun berduyun-duyun untuk melihat. Sementara, sejumlah petugas BKSDA yang tak tega melihat penderitaan orangutan itu meneteskan air mata dan berdoa. Petugas BKSDA akhirnya menebang pohon kelapa . Orangutan ini rencananya akan dibawa petugas ke BKSDA Kalimantan Barat untuk evakuasi.





Sejatinya, bukan salah orangutan menyelonong masuk kampung, memakan buah tanaman warga, membuat ibu-ibu ketakutan. Hutan yang menjadi habitatnya terkikis hingga habis demi perluasan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI). Juga menjadi korban pembalakan liar hutan (ilegal logging). "Untuk hutan di kawasan kami ini sudah habis untuk kebun kelapa sawit," Habibi mengakui.





Orangutan, "pemilik" asli hutan rimba justru diusir demi kepentingan manusia, bahkan diburu karena dianggap sebagai hama. Satwa bernama latin Pongo pygmaeus dibantai, perekor dihargai hingga Rp1,12 juta.





Eksistensi saudara dekat manusia ini pun makin menurun dari sekitar 250.000 beberapa dekade lalu, menjadi hanya 50.000 di alam liar.



 

 

 

Foto Evakuasi Orang utan Malang itu gan





Beware DP.!!











[imagetag]











[imagetag]











[imagetag]











[imagetag]







Pesan TS :





Di Pelihara Di larang, Tapi Di alam Liar Di pelakukan seperti ini





apa sudah hilang perasaan manusia sekarang ?



apa kalian masih pantas marah, jika mereka masuk kedalam lingkungan kalian,



sedangkan Lingkungan mereka, kalian ambil secara paksa



#ad2fcb




SILAHKAN TINGGALIN KOMENTAR YANG BUKAN SPAM ^_^

NAMA ANDA - 04.55
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter